Saat aku kecil..aku bgitu bandel en nakal..tapi ibu dengan sabar tetep berusaha membimbingku..mengarahkanku..dan setelah
aku beranjak dewasa pun aku tetap merepotkan beliau..tapi beliau pun tetap sabar menghadapiku..Kini aku ingin menebus
semua kesalahanku dimasa lalu...ingin membahagiakan beliau dengan segenap jiwaku..meskipun itu gak akan bisa membalas semua
kebaikan dan ketulusan hati Ibuku tersayang...Aku cuman bisa berdoa..semoga beliau selalu berada dalam Lindungan Nya dan selalu
di CintaiNya...
Dan artikel dan kisah dibawah ini berhubungan dengan Ibu..untuk lebih mengingatkan kita kepada Ibu kita...
IBUNDA
Kalau ibunda membelai rambutmu Kalau ibunda mengusap keningmu, memijiti kakimu Nikmatilah dengan syukur dan bathin
yang bersujud Karena sesungguhnya Allah sendiri yang hadir dan maujud
Kalau dari tempat yang jauh engkau kangen
kepada ibunda Kalau dari tempat yang jauh ibunda kangen kepada engkau, Dendangkanlah nyanyian puji-puji tuk Tuhanmu
Karena setiap bunyi Kerinduan hatimu adalah Sebaris lagu cinta Allah kepada segala ciptaanNya
Kalau engkau menangis Ibundamu
yang meneteskan airmata Dan Tuhan yang akan mengusapnya Kalau engkau bersedih Ibundamu yang kesakitan Dan Tuhan yang
menyiapkan hiburan-hiburan
Menangislah banyak-banyak untuk ibundamu Dan jangan bikin satu kalipun ibumumenangis
karenamu Kecuali engkau punya keberanian Untuk membuat Tuhan naik pitam kepada hidupmu Kalau ibundamu menangis,
Para malaikat menjelma jadi butiran-butiran air matanya Dan cahaya yang memancar dari airmata ibunda membuat para
malaikat itu silau dan marah kepadamu
Dan kemarahan para malaikat adalah kemarahan suci sehingga Allah tidak melarang
mereka tatkala menutup pintu sorga bagimu Ibu kandungmu adalah ibunda kehidupanmu
Jangan sakiti hatinya, karena Ibundamu
akan senantiasa memaafkanmu. Tetapi setiap permaafan ibundamu atas setiap kesalahanmu akan digenggam erat-erat oleh
para malaikat untuk mereka usulkan kepada Tuhan agar dijadikan kayu bakar nerakamu
(Cuplikan Dari Buku
Ibu TamparlahMulut anakmu - Sekelumit Catatan Harian Emha Ainun Nadjib)
Ibunda, Kenapa Engkau Menangis?
Suatu ketika, ada seorang anak laki-laki yang bertanya kepada
ibunya. "Ibu,mengapa Ibu menangis?". Ibunya menjawab, "Sebab, Ibu adalah seorang wanita, Nak". "Aku tak mengerti" kata si
anak lagi. Ibunya hanya tersenyum dan memeluknya erat. "Nak, kamu memang tak akan pernah mengerti...." Kemudian, anak itu
bertanya pada ayahnya. "Ayah, mengapa Ibu menangis? Sepertinya Ibu menangis tanpa ada sebab yang jelas?" Sang ayah menjawab,
"Semua wanita memang menangis tanpa ada alasan". Hanya itu jawaban yang bisa diberikan ayahnya. Lama kemudian, si anak itu
tumbuh menjadi remaja dan tetap bertanyatanya, mengapa wanita menangis. Pada suatu malam, ia bermimpi dan bertanya kepada
Tuhan. "Ya Allah, mengapa wanita mudah sekali menangis?" Dalam mimpinya, Tuhan menjawab, "Saat Kuciptakan wanita,
Aku membuatnya menjadi sangat utama. Kuciptakan bahunya, agar mampu menahan seluruh beban dunia dan isinya, walaupun juga,
bahu itu harus cukup nyaman dan lembut untuk menahan kepala bayi yang sedang tertidur. Kuberikan wanita kekuatan untuk
dapat melahirkan, dan mengeluarkan bayi dari rahimnya, walau, seringkali pula, ia kerap berulangkali menerima cerca dari anaknya
itu. Kuberikan keperkasaan, yang akan membuatnya tetap bertahan, pantang menyerah, saat semua orang sudah putus asa. Pada
wanita, Kuberikan kesabaran, untuk merawat keluarganya, walau letih, walau sakit, walau lelah, tanpa berkeluh kesah. Kuberikan
wanita, perasaan peka dan kasih sayang, untuk mencintai semua anaknya, dalam kondisi apapun, dan dalam situasi apapun. Walau,
tak jarang anak-anaknya itu melukai perasaannya, melukai hatinya. Perasaan ini pula yang akan memberikan kehangatan pada
bayi-bayi yang terkantuk menahan lelap. Sentuhan inilah yang akan memberikan kenyamanan saat didekap dengan lembut olehnya. Kuberikan
wanita kekuatan untuk membimbing suaminya, melalui masa-masa sulit, dan menjadi pelindung baginya. Sebab, bukankah tulang
rusuklah yang melindungi setiap hati dan jantung agar tak terkoyak? Kuberikan kepadanya kebijaksanaan, dan kemampuan untuk
memberikan pengertian dan menyadarkan, bahwa suami yang baik adalah yang tak pernah melukai istrinya. Walau, seringkali
pula, kebijaksanaan itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada suami, agar tetap berdiri, sejajar, saling melengkapi,
dan saling menyayangi. Dan, akhirnya, Kuberikan ia air mata agar dapat mencurahkan perasaannya. Inilah yang khusus Kuberikan
kepada wanita, agar dapat digunakan kapanpun ia inginkan. Hanya inilah kelemahan yang dimiliki wanita, walaupun sebenarnya,
air mata ini adalah air mata kehidupan". Maka, dekatkanlah diri kita pada sang Ibu kalau beliau masih hidup, karena di
kakinyalah kita menemukan surga.
|